Seluk Beluk Tentang Rapid Test Untuk Virus Corona

Pengetesan menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan persebaran virus corona. Tentu, dengan upaya pengetesan yang masif, maka nantinya sumber-sumber penyebaran bisa ditemukan dan sebaran virus bisa ditanggulangi. Hal inilah yang mendasari munculnya rapid test untuk virus corona sebagaimana yang digunakan saat ini.

Rapid test adalah salah satu bentuk pengetesan yang dilakukan untuk melakukan deteksi pada virus corona. Pengetesan ini merupakan salah satu pilihan yang disediakan selain tes swab antigen dan tes PCR.

Pada kesempatan ini akan dibahas tentang rapid test yang cukup penting sebagai upaya penanganan virus corona. Dengan pemahaman yang baik, tentu saja nantinya Anda akan memiliki gambaran yang lebih jelas untuk memilih jenis tes yang dilakukan jika diharuskan melakukan pengetesan virus corona.

Sekilas Tentang Rapid Test

Sebagaimana disinggung di awal, rapid test merupakan salah satu strategi pengetesan yang dilakukan untuk melakukan deteksi virus corona pada seseorang. Rapid test yang digunakan saat ini dilakukan dengan cara mendeteksi antibodi yang berada di dalam tubuh, yaitu IgM dan IgG. Antibodi tersebut merupakan komponen yang diproduksi tubuh sebagai upaya perlawanan pada virus corona.

Perlu diketahui, antibodi ini akan diproduksi dan dibentuk oleh tubuh bila adanya paparan virus corona. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki jenis antibodi tersebut di dalam tubuh mereka, maka disinyalir seseorang tersebut terpapar virus corona. Hanya saja, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu beberapa saat, bahkan dalam hitungan pekan.

Hal inilah yang menjadi sebab kenapa efektifitas dan juga akurasi dari rapid test cenderung rendah dan dipertanyakan. Bahkan, ada kalangan ahli yang mengatakan jika tingkat akurasi jenis tes ini untuk mendeteksi virus corona hanya sekitar 18%. Persentase tersebut tentu saja sangat rendah dan cukup besar kemungkinan terdapat hasil yang salah.

Dari persentase di atas, bisa digambarkan jika ada 100 orang yang negatif dari virus corona dengan rapid test, maka diduga hanya ada sekitar 18 orang saja yang benar-benar bebas dari infeksi virus corona. Di sisi lain ada kemungkinan 92 orang yang terkena virus corona namun tidak bisa terdeteksi dengan menggunakan alat tes yang satu ini.

Terkait rapid test antibodi yang digunakan untuk mendeteksi virus corona, dalam hal ini WHO secara tegas mengatakan jika alat pengetesan ini tidak disarankan. Hanya saja, WHO memberikan kelonggaran untuk penggunaan tes ini terkait penelitian yang dilakukan.

Prosedur dan Interpretasi Hasil Rapid Test

Dalam pelaksanaannya, ada detail prosedur yang dilakukan untuk pengetesan menggunakan rapid tes. Pelaksanaan rapid test untuk virus corona ini dilakukan dengan cara mengambil sample darah dari ujung jari pasien yang disinyalir terkena paparan virus corona. Kemudian, darah tersebut akan ditempatkan di alat rapid test yang digunakan.

Selanjutnya, prosedur pengetesan yang dilakukan adalah penambahan cairan untuk menandai antibodi. Hasil dari pengecekan ini nantinya akan muncul sekitar 10 hingga 15 menit setelah proses.

Dalam hal ini, jika hasil pengecekan dengan menggunakan rapid test tersebut reaktif, maka ada kemungkinan jika seseorang tersebut pernah terpapar virus corona. Namun, meskipun demikian, seseorang yang sebenarnya terpapar virus corona pun bisa mendapatkan hasil negatif dari pengecekan alat ini. Hal ini dikarenakan belum terbentuknya antibodi di dalam tubuh mereka.

Solusi yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah pengulangan pengetesan. Jika seseorang yang menggunakan rapid test tersebut mendapatkan hasil yang negatif, maka ia akan kembali di tes untuk kali kedua dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari kemudian. Selain itu, seseorang tersebut tetap mendapatkan instruksi melakukan isolasi mandiri sekitar 14 hari meskipun terlihat sehat dan memiliki gejala.

Di sisi lain jika hasil rapid test tersebut ternyata positif, maka Anda -sebagai seseorang yang dites, tidak perlu panik. Bisa saja, antibodi yang terdeteksi dalam alat pengetesan rapid test merupakan antibodi yang terbentuk karena paparan virus lain dan bukan virus corona.

Kenapa Rapid Test Digunakan Untuk Pengecekan Paparan Virus Corona?

Pertanyaan ini cukup menarik karena faktanya rapid test menjadi salah satu prosedur pengetesan dalam penanganan virus corona di awal kemunculan beberapa waktu yang lalu. Salah satu alasan kenapa rapid test digunakan pada waktu itu -meskipun kemudian kurang disarankan, adalah hasil yang cenderung lebih cepat.

Dari paparan sebelumnya, hasil dari pengetesan menggunakan rapid test bisa diketahui dalam kurun waktu sekitar 10 hingga 15 menit saja. Pengetesan dirasa efektif karena bisa memberikan informasi yang cepat sebagaimana dibutuhkan.

Selain itu, bisa jadi pada waktu awal penggunaan rapid test, alat tes lainnya belum begitu dipahami. Oleh karenanya, rapid test menjadi salah satu pilihan yang utama digunakan meskipun sebenarnya hasilnya kurang akurat.

Pengetesan Lain Selain Rapid Test

Selain rapid test, ada beberapa jenis pengetesan lain yang dilakukan untuk mendeteksi sebaran virus corona. Rapid antigen menjadi salah satu jenis pengetesan yang jamak digunakan saat ini. Pengetesan ini dilakukan dengan proses swab pangkal hidung dan tenggorok. Oleh karenanya, tes ini disebut juga swab test.

Rapid antigen memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan rapid test. Selain itu, hasil pengetesan dengan metode ini bisa diketahui dalam waktu sekitar 60 menit. Namun, rapid antigen masih memiliki kemungkinan error yang cukup besar.

Metode pengetesan lain yang digunakan adalah PCR. Pengetesan virus corona ini bisa dikatakan yang paling akurat karena dilakukan dengan menggunakan spesimen saluran pernapasan sehingga virus bisa dideteksi dengan lebih baik. Namun, hasil test PCR bisa beberapa hari sesuai dengan antrean pemeriksaan spesimen.

Pencegahan, Upaya Bebas dari Virus Corona

Memang, pengetesan menjadi hal penting untuk mendeteksi sebaran virus corona. Namun, selain pengetesan, pencegahan adalah hal yang tidak boleh dilupakan. Dengan pencegahan yang baik, individu nantinya akan memiliki peluang terpapar yang lebih kecil.

Pencegahan bisa dilakukan dengan beragam hal yang sebenarnya cukup sederhana. Beberapa upaya pencegahan yang dimaksud adalah pemenuhan kebutuhan gizi harian, olahraga yang teratur, menghindari kerumunan dan lainnya.

Di samping beberapa upaya pencegahan tersebut, usaha untuk mendapatkan udara yang bersih dan bebas virus juga merupakan hal penting. Dasarnya, sesuai fakta, virus corona bisa menyebar melalui udara.

Sebagai salah satu upaya pencegahan virus corona di rumah yang menyebar lewat udara, Anda bisa menggunakan produk Drew Air Purifier. Produk yang satu ini sangat efektif untuk menyaring udara di ruangan Anda dan memastikan udara yang dihirup bebas dari virus dan aneka kuman lainnya.

Menggunakan teknologi HEPA filter, Drew Air Purifier secara alami akan membuat udara lebih bersih dan harum. Tidak hanya itu, bentuknya yang cenderung kecil akan memudahkan Anda untuk menempatkan alat ini tanpa memerlukan space yang besar.

Nah, penggunaan Drew Air Purifier tentu akan menguatkan usaha Anda menjaga kesehatan. Dengan demikian, nantinya Anda tidak perlu melakukan rapid test untuk virus corona.

IKLAN 4

0 komentar